Thursday 7 April 2016
Subscribe

10 Tips Kecantikan untuk Akhlak Muslimah

Advertisement
Sahabat Ummi, kata orang, wanita dan kecantikan, bak dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, saling berkaitan. Karena itu wanita mana pun pasti senang jika dipuji cantik. Dan tiap orang punya kriteria sendiri-sendiri soal kecantikan ini. Bak kata pepatah, kecantikan tidak terletak pada wajah seseorang tapi pada mata yang memandang.  

Jadi Muslimah jangan khawatir, karena pada dasarnya semua wanita itu cantik. Tapi bukan berarti, habis itu muslimah tampil apa adanya aja. Melakukan usaha-usaha agar bisa tampil cantik dan menawan hati, tetap harus dong. Apalagi agama kita sendiri menganjurkan untuk itu.
Semua sudah pernah dengar kan sabda Rasulullah yang ini, “Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.” Itu artinya, agar kita mendapat kecintaan-Nya kita kudu memelihara keindahan.
10 Tips Kecantikan untuk Akhlak Muslimah
Kita juga harus percaya bahwa kita tercipta itu sudah indah. Maka salah satu bentuk rasa syukur kita yaitu dengan jalan menjaga dan memelihara kerapihan dan kebersihan diri.

Satu lagi, mari kita cermati Firman Allah SWT yang ini, “Hai Anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”(QS. Al-A’raf ayat 31).
Dari ayat di atas jelas terlihat bahwa kita juga diperintahkan untuk memakai pakaian yang indah-indah terutama ketika memasuki mesjid. Namun ada batasannya yaitu tidak berlebih-lebihan. Maka usaha untuk memelihara kecantikan asal dilakukan dengan tujuan yang benar dan tidak berlebihan, adalah dibenarkan bahkan dianjurkan. Karena itu mempercantik dan merawat tubuh adalah bagian dari ibadah.
Meskipun cantik itu terbilang relatif, namun tentu ada kriteria umum yang bisa disepakati untuk menentukan seseorang itu cantik atau tidak. Bagi penulis sendiri, semua itu harus berlandaskan kepada Al-Qur;an dan Sunnah dan diniatkan agar bernilai ibadah.
Nah, agar cantikmu bernilai ibadah setidaknya ada sepuluh karakter atau ciri khas yang mesti melekat pada pribadi muslim/ah seperti yang penulis kutip dari buku solonya yaitu Role Juggling, Perempuan Sebagai Muslimah, Ibu dan Istri, Bab 1 bagian dua.
1. Cantik Aqidahnya
Aqidah yang bersih merupakan sesuatu yang amat penting, sehingga dalam awal da’wahnya kepada para sahabat di Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah, iman dan tauhid. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi Allah tuhan semesta alam" (QS. 6:162).
2. Cantik Ibadahnya
Ibadah yang benar merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam satu haditsnya, beliau bersabda: "Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat". Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.
3.Cantik  Akhlaknya
Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah SWT di dalam Al Qur’an. Allah berfirman yang artinya: "Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung" (QS. 68:4).
4. Cantik fisiknya lagi kuat
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah“ (HR. Muslim). Muslimah perlu menjaga kecantikan fisik dalam rangka merawat tubuh yang merupakan karunia Allah yang harus disyukuri, namun harus berada dalam koridor-koridor yang diperbolehkan oleh syariat Islam.
5. Cerdas cara berfikirnya
Intelek dalam berfikir merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang juga penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas). Al Qur’an juga banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir.
Karena itu seorang muslimah yang cantik harus memiliki kecerdasan intelektual dan tidak akan membiarkan dirinya direndahkan, dilecehkan dan dieksploitasi.
6. Cantik hawa nafsunya
Cantik hawa nafsu di sini maksudnya yaitu hawa nafsu yang ada diupayakan tunduk pada ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)" (HR. Hakim).
7. Pandai menjaga waktu
Pandai menjaga waktu merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT banyak bersumpah di dalam Al Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya. Dan diantara yang disinggung oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum datang sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.
8. Profesional
Profesional termasuk kepribadian seorang muslim/ah yang ditekankan oleh Al Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Dengan kata lain, suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional.

9. Mandiri
Mandiri merupakan ciri lain yang harus ada pada diri seorang muslim/ah. Untuk itu dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik. Keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah SWT.
10. Bermanfaat bagi orang lain
Dalam kaitan ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain" (HR. Qudhy dari Jabir). Bermanfaat bagi orang lain merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaannya.
Jadi agar cantikmu mempesona dan bernilai ibadah maka miliki kepribadian seperti diatas. Hanya perlu diingat senantiasa luruskan kembali niat kita. Semua usaha yag dilakukan adalah dalam rangka mencari ridho Allah SWT semata-mata dan bukan untuk tujuan yang lain.

(Sumber: ummi-online.com)